+++ ARJUNA +++: persija
SELAMAT DATANG DI BLOGKU " ARJUNA"

tulisan arjun

Minggu, 10 April 2011

persija


KATA PENGANTAR
           
 Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis kelompok 3 sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.makalah ini kami beri judul:
“CITRA PERSIJA JAKARTA DAN SUPPORTERNYA DI MATA MASYARAKAT”
            Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Character Building yang telah diberikan.Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


Jakarta, April 2011


penulis


DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….......... 2
Daftar Isi………………………………………………………………………….... 3
BAB I    PENDAHULUAN……………….…………………………………….... 4
1.1         Latar Belakang………..……………………………………………. 4
1.2         Rumusan………………………………………………………….... 5
1.3         Tujuan…………………………………………………………….... 5
BAB II               PERMASALAHAN...............……………………………………........... 6
               2.1    Sejarah Berdirinya Persija Jakarta….....…………………………....  6
   2.2    Prestasi Persija Jakarta……………...............…………………….... 12
               2.3    Sejarah Di Bentuknya The Jak Mania…………..………......……...  20
               2.4    Komunitas-Komunitas The Jak mania…………..…………………. 19
               2.5    Prestasi The Jak mania………….........…………………………….. 20
               2.6    Data Kerusuhan The Jak mania......................................................... 21
               2.7    Kebenaran di balik berita..................................................................  22
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….  21
               3.1    Kesimpulan ……………………………………………………..…  21
               3.2    Saran……………………………………………………………….  21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..  22



















BAB I

PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang


Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga yang paling popular untuk saat ini.Hampir semua manusia menyukainya.Terbukti di setiap tempat pasti ada olahraga ini.di sekolah,kantor,kampung ataupun kota pasti ada olah raga sepakbola.peminatnya juga beragam dari semua usia,anak kecil, remaja, pemuda,sampai orangtua.Bahkan belakangan ini,kaum hawa juga mulai menyukai olahraga yang dulunya adalah maskot dari laki-laki.Banyak dari mereka yang sudah menjadi penonton aktif dari olahraga sepakbola.
Munculnya banyak team sepakbola,mengakibatkan muncul pula supporter bola.Supporter (pendukung) dalam dunia sepak bola merupakan salah satu bagian yang penting dalam mendukung prestasi klub sepak bola tersebut. Saat ini sudah banyak ada klub – klub sepak bola yang berprestasi dengan para suporter nya masing – masing. Bahkan di seluruh negara banyak para supporter klub sepak bola yang membuat suatu nama atau perhimpunan para supporter suatu klub sepak bola. Di Indonesia saat ini juga sudah banyak para supporter sepak bola yang sangat antusias dan sangat bersemangat untuk mendukung klub sepak bola yang mereka sukai. Banyak tim sepak bola yang bagus dan berprestasi dan semua itu tidak akan terwujud tanpa ada nya supporter yang mendukung tim sepak bola tersebut.
Untuk definisi supporter sendiri ada beberapa pendapat yang menyatakan tentang arti dari kata tersebut diantaranya adalah;
Hornby (2000) mendefenisikan supporter adalah seseorang yang mendukung sebuah kelompok atau pemikiran. Alwi dkk (2005) mendefinisikan suporter adalah orang yang memberikan dukungan, sokongan, dalam pertandingan. Alwi (2005) mendefinisikan pendukung adalah orang mendukung, menyokong, dan menunjang.
 Hornby (2000) mendefinisikan pendukung adalah seseorang yang secara sukarela ikut ambil bagian dalam mendukung sebuah teori, konsep, kegiatan. Dengan demikian dapat disimpulkan suporter adalah seseorang yang memberikan dukungan kepada sebuah kelompok dalam pertandingan.
Semakin besar organisasi supporter tersebut,semakin banyak pula masalah yang tercipta.Di mulai dari ketertiban,kedisiplinan sampai tata norma yang berlaku dimasyarakat.Terutama bagi organisai supporter yang memiliki supporter yang sangat fanatik,pengurus organisasi harus bekerja lebih ekstra untuk menertibkan anggota.Masalah akan tercipta karena supporter ini merupakan kumpulan dari banyak elemen masyarakat dengan pemahaman konsep kecintaan yang berlebihan terhadap team yang didukungnya.Bahkan beakangan ini,supporter bola sudah mulai menjurus ke arah perpecahan SARA(Suku,Aliran,Ras dan Agama)
Indonesia adalah Negara yang luas dengan memiliki banyak pulau dan daerah.Setiap dearah memiliki team sepakbola dengan beribu-ribu supporternya.hampir setiap supporter adalah pendukung fanatic team sepakbola dari wilayahnya masing-masing,seperti Aremania,The Jakmania,Viking,Bonek,Snek,Pasoepati dan masih banyak lagi lainnya.
Dalam makalah ini penulis akan membahas lebih khusus tentang para supporter sepak bola pada salah satu club di Jakarta yaitu klub Persija Jakarta.Organisasi supporter ini menamakan diri sebagai The Jakmania.The Jakmania merupakan salah satu organisasi supporter bola terbesar di Indonesia selain Aremania, Bonek dan juga Pasoepati.Mereka adalah pecinta fanatic dari Persija Jakarta.




















1.2  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut;
1.      Sejarah berdirinya Persija Jakarta.
2.      Prestasi yang diraih Persija Jakarta.
3.      Sejarah dibentuknya The Jak Mania.
4.      Komunitas - komunitas The Jak Mania.
5.      Data kerusuhan The Jakmania.
6.      Kebenaran di balik berita.


1.3  Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
1.      Mengetahui sejarah berdirinya Persija Jakarta.
2.      Mengetahui sejarah berdirinya The Jak Mania.
3.      Berbagi informasi tentang supporter bola khususnya The Jak Mania.
4.      Belajar bersosialisasi ditengah masyarakat.
5.      Mengklarifikasi citra buruk The Jak Mania di mata masyarakat.



























BAB II

PERMASALAHAN

           


2.1       Sejarah Berdirinya Persija Jakarta
            Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta dan memiliki julukan macan kemayoran . Persija saat ini berlaga di Liga Super Indonesia.
Persija didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.


2.2       Prestasi Persija Jakarta
Persija Jakarta merupakan salah satu tim sepakbola yang ada di Indonesia, salah satu tim
 besar yang ada dan telah banyak mendapatkan prestasi dari awal berdirinya di tahun 1928. Persija merupakan tim yang bertempat di kota Jakarta yang dahulunya bernama Batavia. Berikut ini adalah prestasi yang pernah diraih oleh PERSIJA JAKARTA :
Nasional :
Perserikatan

Liga Indonesia
Liga Super Indonesia
Piala Indonesia
  • Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
  • Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
  • Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
Internasional
2.3       Sejarah Di Bentuknya The Jak Mania
            Suporter sebuah tim adalah salah satu faktor pendukung yang tidak bisa dilepaskan dari sisi luar lapangan pertandingan. Bahkan keberadaan supporter ini sendiri mampu memberikan dukungan moral yang cukup besar bagi para pemainnya. Gemuruh suara para supporter ketika pertandingan seringkali terdengar sebelum hingga pertandingan berakhir, bahkan dukungan pun terus diberikan oleh para supporter yang tidak dapat menyaksikan pertandingan secara langsung.
Inilah mengapa dukungan supporter menjadi hal yang sangat penting bagi semangat para pemain. Sepak bola adalah permainan yang sangat lekat dengan masyarakat Indonesia. Olah raga ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, terlepas dari faktor umur, jenis kelamin, dan status sosial di masyarakat. Banyaknya Tim sepak bola yang ada di setiap wilayah Indonesia menimbulkan antusias penduduk setiap wilayah untuk mendukung tim sepak bola dari wilayahnya sendiri. Hal ini pula yang melatar belakangi adanya tim supporter sepak bola Persija, atau yang lebih dikenal dengan The Jakmania.
            The Jakmania adalah kelompok suporter pendukung tim sepak bola Persija yang terbentuk karena suatu alasan, yaitu sama-sama mendukung tim sepak bola Persija dan berupaya untuk mengorganisir para supporter Persija. The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.
            Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
            Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.
            Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.
            Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania. Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005. Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat.
             Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.  Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil). Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.
2.4       Komunitas-komunitas The Jak Mania
            Para supporter Persija Jakarta saat ini sudah menjadi supporter terbanyak dari supporter club – club sepak bola lainnya di Indonesia. Mereka rela untuk melakukan hal apa saja demi kesuksesan club yang mereka dukung. Bagi mereka Persija adalah hidup mereka yang harus di perjuangkan.
            Mereka rela mengorbankan waktu, materi, bahkan nyawa mereka sekalipun demi membela club Persija Jakarta. Bahkan para suppoerter sepak bola Persija Jakarta membuat slogan untuk mereka yaitu “PERSIJA SAMPAI MATI” Hal itu membawa pengaruh yang besar bagi club Persija Jakarta. Bahkan sebelum mereka mendukung tim kesayangan mereka bertanding mereka berkumpul di suatu tempat seperti yang dilakukan oleh anggota the jakmania utan kayu . Dan kemudian berangkat bersama-sama menuju tempat pertandingan.
            Para supporter PERSIJA JAKARTA pada saat mendukung tim kesayangaannya tidak lupa mengenakan kaos yang seragam yaitu kaos yang dipakai tim klub PERSIJA JAKARTA. Bahkan atribut yang menyangkut tentang klub supporter PERSIJA JAKARTA pun selalu mereka bawa pada saat menyaksikan pertandingan di lapangan. Atribut – atribut itu antara lain berupa syal dan topi.
            Pada saat mendukung klub PERSIJA JAKARTA, the jakmania selalu menyanyikan lagu untuk menyemangati tim yang mereka dukung hingga pertandingan selesai.
            Ada beberapa komunitas The Jakmania. Diantara ini adalah beberapa komunitas yang dapat kami peroleh antara lain:
1) Jak Angel
Fans yang didominasikan oleh kaum wanita ini selalu mempunyai inspirasi untuk membuat lagu.
 2) Jakventure
Adalah para Jakers yang akan selalu Ada dimana Persija berlaga di luar kandang. Motto mereka "DIMANA PERSIJA BERLAGA, KAMI SELALU ADA".
 3) Jakscooter
Komunitas jakers yang identik dengan vespa/scooter dengan warna kebanggaan orange . Kerap mengikuti tur tandang ke luar kota dengan menggunakan vespa/scooter. Never Stop Forever Persija.
 4) Jak On Air
Merupakan salah satu kegiatan The Jakmania yang bekerja sama dengan salah satu Radio swasta yaitu 68 H (sekarang berubah menjadi Radio Utan Kayu) di FM 89.2 MHz, Acara yang di adakan setiap Jum’at malam pukul 22.05 WIB.  Acara ini rutin diadakan tiap seminggu sekali, Dan mendatangkan pemain-pemain Persija, Manajer, Offisial Team Persija.

5) Jak Online
Informasi Dan Komunikasi sangatlah dibutuhkan dalam membantu perkembangan sepakbola selain perangkat lainnya pemain. Penonton, wasit, maupun manajemen klub. Didalam era teknologi seperti sekarang ini, perangkat tersebut dapat melalui media elektronik maupun non elektronik.
 Dengan perkembangan teknologi elektronik melalui jalur Cyber (Internet) yang belakangan ini telah menjadi sarana yang paling mudah dalam mengaksesnya dan cepat dalam menyajikan berbagai informasi serta sebagai bagian dari alat komunikasi dari suatu komunitas.
Kemajuan teknologi ini membantu mempermudah bagi para pengakses cyber yang ingin mengetahui "What, Where, Who, When, Why" dari informasi tersebut.
The Jakmania yang merupakan salah satu suporter modern, penggemar klub Persija Jakarta, yang telah berdiri hampir 9 tahun, Selain Aremania, Pasoepati, belum memiliki suatu sarana terpadu untuk menjalin komunikasi serta berbagi informasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan baik dari Klub Persija Jakarta maupun dari The Jakmania sendiri. Dengan latar belakang pentingnya kebutuhan akan informasi tersebut serta dilain sisi untuk mengenalkan lebih jauh mengenai The Jakmania sebagai salah satu suporter modern yang ada di Indonesia, maka berkumpul-lah beberapa anggota The Jakmania yang suka chatting, berdiskusi untuk membuat ide pembuatan sarana informasi dan komunikasi tersebut melalui pembuatan situs resmi The Jakmania dan Persija Jakarta.
 6) JakKantor Community
Fans Persija dari kalangan pekerja kantoran. Sebelum-nya fans persija dari kalangan pekerja kantoran kerap sekali berjalan sendiri-sendiri. Mereka merasa agak kesulitan dalam beberapa hal dengan keadaan tersebut.
Maka dibentuklah komunitas ini sebagai ajang untuk sharing sesama pecinta persija yang sudah bekerja dan membuat suatu cara agar aktifitas mendukung persija tidak mengganggu rutinitas kerja.        
2.5       Prestasi The Jak Mania
            Walaupun banyak media telivisi yang memberitakan tentang kerusuhan yang disebabkan oleh supporter persija. Ternyata THE JAKMANIA pernah meraih penghargaan di sebuah program yang di selenggarakan oleh PT. LIGA INDONESIA.
Penghargaan itu pun menepis keraguan masyarakat yang berpendapat buruk tentang mereka. Berikut adalah penghargaan yang pernah diterima oleh THE JAKMANIA.
  • 2003 - Supporter favorit dalam Sepak Bola Award - ANTV
  • 2008 - Supporter Terbaik dalam Liga Indonesia

2.6       Data Kerusuhan The JakMania
            Perkembangan yang ada saat ini memang demikian. Banyak kelompok suporter yang lebih mengedepankan sikap kedaerahan. Kita mengenal Arema, Bonek, Viking, The Jak, dan lain-lain. Slogan-slogan yang mereka pakai sangat kental dengan kedaerahan mereka. Bahkan tak jarang spanduk-spanduk yang mereka bikin sudah mulai ada nada pelecehan terhadap daerah lain. Inilah yang mungkin bisa jadi salah satu penyebab timbulnya kerusuhan yang disebabkan oleh supporter. Selain itu beberapa pekan terakhir kelompok supporter ini juga sering terlibat beberapa tawuran antar anggotanya, hingga memunculkan beberapa tanda tanya dengan sepak terjang supporter khususnya The Jakmania.
Kerusuhan bagai tak henti-hentinya mewarnai dunia persepakbolaan Indonesia kali ini kami membahas tentang supporter persija atau yang biasa disebut The Jakmania. The jakmania selalu saja membuat kerusuhan diberbagai tempat setiap kali tim kesayangannya persija sedang bertanding. Pada tahun 2007 lalu pada semifinal Liga Djarum Indonesia yang digelar di Stadion Utama Gelanggang Olahraga Bung Karno, Senayan, Jakarta kerusuhan berawal saat pendukung Persipura yang timnya kalah dari PSMS keluar stadion berpapasan dengan supporter Persija Jakarta, kedua kelompok supporter ini kemudian saling ejek sehingga saling lempar batu pun tidak terelakkan. Apalagi, tidak semua The Jakmania ( julukan pendukung Persija ) bisa masuk stadion sehingga situasi makin memanas. Saat baku lempar batu berlangsung, seorang pendukung persija tergeletak dengan kepala luka akibat terkena pukulan benda keras. Korban yang belum diketahui identitasnya meninggal saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Angkatan Laut dokter Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Ini adalah korban meninggal pertama dalam kerusuhan sepakbola Indonesia, terutama yang digelar di Jakarta.
Kerusuhan supporter cenderung meningkat dan semakin anarkis. Pemicunya cukup kompleks, mulai dari fanatisme berlebihan kepada klub, soal wasit, kinerja panitia pertandingan, hingga minimnya sarana ekspresi supporter.
Penyerangan yang dilakukan oleh ratusan pendukung Persija, kamis pekan lalu tak hanya membuat beberapa kantor di kawasan kolam renang, Senayan, Jakarta rusak. Aksi anarkis ini juga mengakibatkan aktivitas atlet polo air yang sedang menjalani latihan terganggu. Menurut salah seorang petugas sekretariat PB PRSI, saat kejadian, beberapa atlet polo putri sedang melakukan pemanasan di halaman kolam renang. Melihat ratusan the jackmania datang menyerbu, mereka pun langsung menyelamatkan diri menuju secretariat PB PRSI. Seorang petugas sekretariat tersebut menceritakan kronologis kejadian.a, “setelah mereka masuk, saya langsung mengunci pintu menuju secretariat. Para atlet selanjutnya diungsikan kedalam kolam renang. Para perusuh tak bisa masuk karena pintu terbuat dari besi. Para perusuh selanjutnya merusak kantor. Mereka memecahkan kaca dan juga menjungkir balikkan kursi yang ada, selain menghancurkan kantor PB PRSI, aksi anarkis The Jakmania juga menjalar ke beberapa kantor yang berada dikawasan kolam renang, SUGBK, Senayan. Tak ada korban jiwa akibat kejadian ini, namun total kerugian yang dialami mencapai puluhan juta rupiah. Perusakkan berawal dari perkelahian sesama The Jakmania yang ada di kawasan Parkir Timur, Senayan, Jakarta. Kerusuhan lalu merembet ke kawasan kolam renang setelah seorang pria diamankan disalah satu kantor yang ada disana. Ratusan The Jakmania pun melakukan sweaping untuk mencari pria tersebut. Mereka menduga pria yang diamankan itu adalah Viking ( pendukung Persib ) yang menjadi musuh bebuyutan The Jackmania.
Dengan menggunakan berbagai peralatan, para perusuh lalu melakukan perusakkan. Diawali dari kantor PB PRSI yang berada didepan pintu masuk, pengrusakkan kemudian dilanjutkan kekantor PARI Sakti yang bersebelahan langsung dengan kantor PB PRSI. Para perusuh baru menghentikan aksinya setelah menemukan pria yang mereka cari. Namun dugaan para The Jakmania ternyata keliru karena pria tersebut ternyata sesame anggota The Jakmania juga. Dengan kejadian tersebut The Jakmania akan menggelar jumpa pers untuk menjelaskan kejadian tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memberi  peringatan keras kepada pengurus The Jakcmania untuk mengawasi tindakkan para anggotanya yang kerap kerusuhan usai pertandingan. Apalagi, salah satu anggota Jakmania berusia belasan tahun sempat berbuat anarkis kepada aparat penegak hukum. Sikap anarkis yang dilakukan oleh salah satu anggota The Jackmania adalah memukul aparat kepolisian. 
Tindakkan anarkis The Jakmania tidak cukup sampai disitu pada rabu 5 April 2011 kemaren The Jakmania melakukan aksi anarkis usai pertandingan imbang tanpa gol oleh tamunya Persiwa ratusan The Jakmania merusak pos polisi disekitar kawasan Senayan dan menyerang beberapa petugas kepolisian yang tengah berjaga bakan Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Djoko Dwi yang hendak melerai aksi tawuran malah dianiaya dan sempat pingsan akibat saat datang ke lokasi ada yang menghantam kepala belakang Kapolsek tersebut dengan helm hingga langsung pingsan ditempat. Beberapa The Jakmania tesebut langsung diamankan dan kebanyakkan masih remaja. Polisi juga menyita beberapa senjata tajam yang ditemukan dalam bis yang mereka gunakan, selain merusak pos polisi seorang The Jakmania tewas terlindas karena jatuh dari bis yang ditumpanginya, remaja tersebut terjatuh karena bergelantungan di pintu dan terdorong oleh rekannya yang lain karena bis penuh dan sesak.
Musuh bebuyutan The Jakmania adalah Viking berawal dari salah paham perseturuan antara Viking dan jakmania. Sudah menjadi legenda di persepakbolaan tanah air. Kedua supporter ini memang tak pernah akur, yel-yel ejekan bagi masing-masing kelompok supporter ini pun senatiasa membahana dikandang masing-masing tim kesayangan. Hal ini terjadi walaupun PERSIB tidak berhadapan dengan Persija, bahkan sebaliknya ini tentu mewakili betapa tidak harmonisnya kedua supporter besar di tanah air ini. Kejadian-kejadian yang mencoreng dunia persepakbolaan tanah air ini pun kerap terjadi antara supporter tersebut, baik di tatar sunda maupun ibu kota .
Perseturuan antara Viking dan jakmania berawal dari kesalah pahaman yang terjadi di Liga Indonesia VIII/2002 silam. Tepatnya tanggal 3 Maret 2002, saat 2 bus jakmania yang meminta masuk di tribun timur stadion Siliwangi, tak bsa dipenuhi. Wajar saja lantaran tribun timur sudah menjadi “markas” Viking saat memacu semangat Serdadu PERSIB. Lantaran tidak kebagian tiket oknum jakmania dan oknum bobotoh ( belum tentu Viking ) terlibat saling sambit sehingga memaksa petugas keamanan turun tangan dan menggiring Jakmania meninggalkan Bandung.
Laga yang berakhir 1-1 itu tidak bisa dinikmati jakmania, situasi semakin memanas  kala perseturuan keduanya meledak dalam tragedi “kuis siapa berani di indosiar “. Baku hantam tak bisa lagi dihindari, bahkan 14 anggota Viking yang berhasil menjuarai kuis dan mendapatkan hadiah Rp. 10 juta, cedera akibat mobil yang membawanya dihadang jakmania digerbang tol tomang, sejak saat itu seakan dendam telah mendarah daging dikedua kubu tersebut.
Masih ditahun yang sama diputaran kedua 9 Mei 2002, walau tidak melakukan tindakan anarkis, jakmania dengan tegas menolak kedatangan Viking, namun mau menerima bobotoh. Bahkan distadion Lebak Bulus  di pampang spanduk,”PERSIB Ok,Viking No” kekalahan PERSIB 0-2 hanya disaksikan oleh segelintir Bobotoh tanpa atribut. Pertemuan kedua tim di Liga Indonesia IX/2003-2004, juga diselimuti rasa ketakutan dari para pemain. Sebagai bukti, 16 Februari sebelum laga dimulai sekelompok Oknum Bobotoh mendatangi Hotel Naripan tempat Persija menginap. Walaupun tidak ada korban namun para pemain Persija mendapat pengawalan ketat dari aparat, mulai dari awal sampai usai pertandingan.
Pemain Persija dikawal agkut dengan panser ( dengan skor 1-2 untuk Persija ) dalam putaran kedua 28 Januari 2004 giliran pemain PERSIB di terror oleh jakmania sehingga para pemain PERSIB tidak bisa bermain secara maksimal 3-0 untuk Persija Liga Indonesia X, di stadion Siliwangi 12 Mei ( 0-0 ). Putaran kedua 29 September PERSIB kalah 0-1 distadion Lebak Bulus, dengan ditaburi aksi sweeping jakmania terhadap penonton tanpa atribut di tribun VIP. Hasilnya salah seorang Bobotoh memakai kostum Viking tertangkap, beruntung Serdadu Viking bisa lolos dan mengamankan diri, bahkan kini diketahui menetap di Palembang. Kejadian di Liga Indonesia Xbaik Viking I/2005 semakin parah. Baik viking maupun jakmania. Pada 22 Mei di stadion Siliwangi sehari sebelum partai di gelar, oknum bobotoh melakukan intimidasi terhadap Ismed Sofyan. Skor ( 1-1 ) aksi anarkis jakmania 4 September di Lebak Bulus yakni melakukan pengejaran terhadap pemain PERSIB dan memaksa PERSIB kalah ”walk out”, sekaligus gagal kedelapan besar. Liga Indonesia XII/2006 jakmania dilarang menonton tim kesayangannya karena sanksi ditahun sebelumnya. Walaupun begitu Aparat tetap siaga pada pertemuan kedua, 20 Mei Persija main di stadion Siliwangi. Namun aksi mogok sempat dilakukan 30 menit karena penonton viking / bobotoh memenuhi sudut stadion Siliwangi sampai ke nstel ban lapangan ( skor 1-1 ), dan Persija pulang menggunakan panser. Di Liga Indonesia XIII/2007 stadion Lebak Bulus bersih dari viking / bobotoh dan sebaliknya stadion Siliwangi bersih dari jakmania.
2.7       Kebenaran Dibalik berita
            Informasi yang berkembang dimasyarakat tentang rumor-rumor kerusuhan yang disebabkan oleh para supporter bola tidak semuanya benar.Berita–berita seperti itu hanya seperti bumbu-bumbu yang ditambahkan seniman wartawan untuk menambah segarnya berita.Apakah kita lupa tentang historia penduduk Indonesia ketika team Garuda Indonesia bertanding ditingkat asia.Padahal mereka adalah supporter yang sering diberitakan sebagai musuh bebuyutan seperti The Jakmania,Viking,Bonek,atau Arema.Tapi tidak terlihat sikap permusuhan diantara mereka ketika mendukung team Garuda Indonesia berlaga.Hal seperti itulah  yang tidak pernah dipikirkan oleh awak media ketika membuat sebuah berita.
Tidak bisa dipungkiri prestasi-prestasi team sepakbola dipengaruhi juga oleh dukungan para supporternya.Bahkan harga tiket yang jauh diatas penghasilan merekapun dengan ikhlas hati dibeli.untuk siapa semua itu?pastinya untuk membela team kebanggaan mereka.Tak pernah terbersit sedikitpun dihati para supporter untuk melakukan kegiatan anarki.Atau ketika mereka harus berjalan kaki untuk mendukung team kesayangan mereka bertanding.Seperti anak-anak The Jakmania yang harus berbagi makanan ketika menempuh perjalanan ke malang untuk bertanding disana.
            Satu contoh untuk The Jakmania,dirumah mereka sendiri mana mungkin mereka berniat untuk merusak lingkungan mereka.Kegiatan anarki itu lebih banyak dilakukan oleh oknum-oknum yang ingin merusak citra the Jakmania.Kalau memang mereka berbuat rusuh,biasanya oleh korwil(Koordinator wilayah) mereka akan dikeluarkan dari keanggotaan The Jakmania atau mungkin mendapatkan denda sebagai konsekuensi tindakan anarkinya.Karena untuk menjadi anggota itu tidak mudah.Ada beberapa prosedur yang harus mereka jalani sebelum mendapatkan kartu anggota yang menyatakan mereka anggota The Jakmania secara resmi.
            Pernahkah ada berita yang menyatakan The Jakmania dimalang,atau indramayu?Fenomena ini tidak pernah terpikirkan oleh kita semua.The Jakmania yang identik sebagai anak Jakarta,ternyata terdapat juga di malang atau juga di indramayu.Kenyataan ini harusnya bisa menghapus beberapa pendapat yang menyatakan bahwa antar supporter pasti terjadi kerusuhan.Bukti ini telah menyatakan bahwa persatuan dan kesatuan telah terjalin disini.diantara para The Jakmania.
.
            Ketika seorang anak arema menjajakan daganganya dengan santai tanpa takut di sakiti oleh anak-anak The Jakmania harusnya bisa menjadikan bukti bahwa kegiatan anarki tidak pernah dilakukan oleh sopporter bola sejati.Hal ini tidak pernah diangkat media informasi karena menurut mereka berita ini sangat tidak menarik.
Sebenarnya masih banyak bukti-bukti yang menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan diantara para supporter bola seperti The jakmania dengan Arema seperti ketika bertanding dimalang kemarin.
 
Seperti yang dikemukan oleh korwil(coordinator wilayah) The Jakmania,biasanya mereka yang terlibat masalah atau berbuat kerusuhan itu bukan anggota resmi dari The Jakmania.Banyak diantara mereka adalah preman-preman pasar ataupun anak-anak jalanan yang pada dasarnya menyukai tindakan anarki.Mereka juga sering mengambil kesempatan dengan menjarah dagangan dan juga merusak fasilitas umum.Hanya dengan bermodalkan kaos berlogo jempol dan telunjuk berwarna orange,mereka berbuat anarki menggunakan nama The Jakmania.Di tambah dengan informasi atau berita yang beredar di masyarakat,semakin membuat citra persija dan juga The Jakmania menjadi buruk.Padahal dalam kenyataannya,pengurus dari tiap wilayah telah bekerja keras guna menertibkan anggotanya.
Banyak kegiatan-kegiatan social yang dilakukan oeh anak-anak The Jakmania yang tidak diberitakan media informasi.Seperti pengajian mauled,pengumpulan dana untuk membantu bencana di jogja,dan juga setiap malam rabu diadakan bimbingan dari korwilHal ini dikarenakan mereka lebih suka menjual informasi yang buruk tengtang anak-anak The Jakmania.Berita Buruk adalah berita terbagus yang patut dicetak.mungkin prinsip itu yang mereka gunakan.Padahal oknum-oknum yang melakukan kerusuhan itu beum tentu anak-anak The Jakmania,kemungkinana besar adalah Jali-Jali(Jack Liar-Jack Liar).Jali-Jali adalah panggilan untuk oknum oknum The JakMania yang bukan anggota resmi.Kadang ada juga para provokator yang menyusup diantara The Jakmania untuk menghasut dan berbuat anarki.




BAB III

PENUTUP




3.1       Kesimpulan
            Tidak semua kerusuhan yang melibatkan supporter itu adalah ulah dari supporter.Kadang kala hanya sejumlah oknum saja yang membuat citra suatu organisasi menjadi rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar