KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan
puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada tim penulis kelompok 3 sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan
baik dan tepat pada waktunya.makalah ini kami beri judul:
“CITRA PERSIJA
JAKARTA DAN SUPPORTERNYA DI MATA MASYARAKAT”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Character
Building yang telah diberikan.Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah
ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Jakarta, April 2011
penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………….......... 2
Daftar Isi………………………………………………………………………….... 3
BAB I PENDAHULUAN……………….…………………………………….... 4
1.1
Latar Belakang………..……………………………………………. 4
1.2
Rumusan………………………………………………………….... 5
1.3
Tujuan…………………………………………………………….... 5
BAB II
PERMASALAHAN...............……………………………………........... 6
2.1 Sejarah
Berdirinya Persija Jakarta….....………………………….... 6
2.2 Prestasi
Persija Jakarta……………...............…………………….... 12
2.3 Sejarah
Di Bentuknya The Jak Mania…………..………......……... 20
2.4 Komunitas-Komunitas
The Jak mania…………..…………………. 19
2.5 Prestasi
The Jak mania………….........…………………………….. 20
2.6 Data
Kerusuhan The Jak mania......................................................... 21
2.7 Kebenaran
di balik
berita.................................................................. 22
BAB
III PENUTUP………………………………………………………………. 21
3.1 Kesimpulan
……………………………………………………..… 21
3.2 Saran………………………………………………………………. 21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sepakbola
adalah salah satu jenis olahraga yang paling popular untuk saat ini.Hampir
semua manusia menyukainya.Terbukti di setiap tempat pasti ada olahraga ini.di
sekolah,kantor,kampung ataupun kota pasti ada olah raga sepakbola.peminatnya
juga beragam dari semua usia,anak kecil, remaja, pemuda,sampai orangtua.Bahkan
belakangan ini,kaum hawa juga mulai menyukai olahraga yang dulunya adalah
maskot dari laki-laki.Banyak dari mereka yang sudah menjadi penonton aktif dari
olahraga sepakbola.
Munculnya
banyak team sepakbola,mengakibatkan muncul pula supporter bola.Supporter
(pendukung) dalam dunia sepak bola merupakan salah satu bagian yang penting
dalam mendukung prestasi klub sepak bola tersebut. Saat ini sudah banyak ada klub
– klub sepak bola yang berprestasi dengan para suporter nya masing – masing.
Bahkan di seluruh negara banyak para supporter klub sepak bola yang membuat
suatu nama atau perhimpunan para supporter suatu klub sepak bola. Di Indonesia
saat ini juga sudah banyak para supporter sepak bola yang sangat antusias dan
sangat bersemangat untuk mendukung klub sepak bola yang mereka sukai. Banyak
tim sepak bola yang bagus dan berprestasi dan semua itu tidak akan terwujud
tanpa ada nya supporter yang mendukung tim sepak bola tersebut.
Untuk definisi
supporter sendiri ada beberapa pendapat yang menyatakan tentang arti dari kata
tersebut diantaranya adalah;
Hornby (2000)
mendefenisikan supporter adalah seseorang yang mendukung sebuah kelompok atau
pemikiran. Alwi dkk (2005) mendefinisikan suporter adalah orang yang memberikan
dukungan, sokongan, dalam pertandingan. Alwi (2005) mendefinisikan pendukung adalah
orang mendukung, menyokong, dan menunjang.
Hornby (2000) mendefinisikan pendukung adalah
seseorang yang secara sukarela ikut ambil bagian dalam mendukung sebuah teori,
konsep, kegiatan. Dengan demikian dapat disimpulkan suporter adalah seseorang
yang memberikan dukungan kepada sebuah kelompok dalam pertandingan.
Semakin besar
organisasi supporter tersebut,semakin banyak pula masalah yang tercipta.Di
mulai dari ketertiban,kedisiplinan sampai tata norma yang berlaku
dimasyarakat.Terutama bagi organisai supporter yang memiliki supporter yang
sangat fanatik,pengurus organisasi harus bekerja lebih ekstra untuk menertibkan
anggota.Masalah akan tercipta karena supporter ini merupakan kumpulan dari
banyak elemen masyarakat dengan pemahaman konsep kecintaan yang berlebihan
terhadap team yang didukungnya.Bahkan beakangan ini,supporter bola sudah mulai
menjurus ke arah perpecahan SARA(Suku,Aliran,Ras dan Agama)
Indonesia
adalah Negara yang luas dengan memiliki banyak pulau dan daerah.Setiap dearah
memiliki team sepakbola dengan beribu-ribu supporternya.hampir setiap supporter
adalah pendukung fanatic team sepakbola dari wilayahnya masing-masing,seperti
Aremania,The Jakmania,Viking,Bonek,Snek,Pasoepati dan masih banyak lagi
lainnya.
Dalam makalah
ini penulis akan membahas lebih khusus tentang para supporter sepak bola pada
salah satu club di Jakarta yaitu klub Persija Jakarta.Organisasi supporter ini
menamakan diri sebagai The Jakmania.The Jakmania merupakan salah satu
organisasi supporter bola terbesar di Indonesia selain Aremania, Bonek dan juga
Pasoepati.Mereka adalah pecinta fanatic dari Persija Jakarta.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut;
1. Sejarah
berdirinya Persija Jakarta.
2. Prestasi
yang diraih Persija Jakarta.
3. Sejarah
dibentuknya The Jak Mania.
4. Komunitas
- komunitas The Jak Mania.
5. Data
kerusuhan The Jakmania.
6. Kebenaran
di balik berita.
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut;
1. Mengetahui
sejarah berdirinya Persija Jakarta.
2. Mengetahui
sejarah berdirinya The Jak Mania.
3. Berbagi
informasi tentang supporter bola khususnya The Jak Mania.
4. Belajar
bersosialisasi ditengah masyarakat.
5. Mengklarifikasi
citra buruk The Jak Mania di mata masyarakat.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Sejarah
Berdirinya Persija Jakarta
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ
(Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik
Indonesia
kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan
sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch
Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi
lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan)
tandingan Persija juga masih ada.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara
Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial
politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke
anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan
pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk
bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija.
Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang
tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan
Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia)
vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan
Persija (Indonesia)
vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC
Merdeka Selatan, Jakarta.
Persija (singkatan dari Persatuan
Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta dan
memiliki julukan macan kemayoran . Persija
saat ini berlaga di Liga
Super Indonesia.
Persija didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama
Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut
mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan
wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo
Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.
2.2 Prestasi Persija
Jakarta
Persija
Jakarta merupakan salah satu tim sepakbola yang ada di Indonesia, salah satu
tim
besar yang ada dan telah banyak mendapatkan
prestasi dari awal berdirinya di tahun 1928. Persija merupakan tim yang
bertempat di kota Jakarta
yang dahulunya bernama Batavia.
Berikut ini adalah prestasi yang pernah
diraih oleh PERSIJA JAKARTA :
Nasional :
Perserikatan
- Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta
- Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta
- Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta
- Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta
- Tahun 1964, Juara Perserikatan
- Tahun 1973, Juara Perserikatan
- Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan
- Tahun 1977, Juara Perserikatan
- Tahun 1979, Juara Perserikatan
- Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan
Liga Indonesia
- Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat
- Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat
- Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat
- Tahun 1998, Semifinalis
- Tahun 1999, Semifinalis
- Tahun 2001, Juara Liga Indonesia
- Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri
- Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri
- Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
- Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia
- Tahun 2006, Liga Indonesia 8 Besar
Liga Super Indonesia
- Tahun 2010, Peringkat 5 Liga Super Indonesia
- Tahun 2011, Klasemen Sementara (tanggal 07 April 2011) ke 3
Piala Indonesia
- Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
- Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
- Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
Internasional
- Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam
2.3 Sejarah Di Bentuknya The Jak Mania
Suporter sebuah tim
adalah salah satu faktor pendukung yang tidak bisa dilepaskan dari sisi luar
lapangan pertandingan. Bahkan keberadaan supporter ini sendiri mampu memberikan
dukungan moral yang cukup besar bagi para pemainnya. Gemuruh suara para supporter
ketika pertandingan seringkali terdengar sebelum hingga pertandingan berakhir,
bahkan dukungan pun terus diberikan oleh para supporter yang tidak dapat menyaksikan
pertandingan secara langsung.
Inilah mengapa dukungan supporter menjadi hal yang sangat penting
bagi semangat para pemain. Sepak bola adalah permainan yang sangat lekat dengan
masyarakat Indonesia. Olah raga ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat,
terlepas dari faktor umur, jenis kelamin, dan status sosial di masyarakat. Banyaknya
Tim sepak bola yang ada di setiap wilayah Indonesia menimbulkan antusias penduduk
setiap wilayah untuk mendukung tim sepak bola dari wilayahnya sendiri. Hal ini
pula yang melatar belakangi adanya tim supporter sepak bola Persija, atau yang
lebih dikenal dengan The Jakmania.
The Jakmania adalah
kelompok suporter pendukung tim sepak bola Persija yang terbentuk karena suatu
alasan, yaitu sama-sama mendukung tim sepak bola Persija dan berupaya untuk
mengorganisir para supporter Persija. The Jakmania berdiri sejak Ligina IV,
tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di
Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik
itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas
perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang
kepengurusan.
Tidak lupa juga
melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini
muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat
dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
Sebagai pembina
Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin
sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta
yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.
Pada awalnya,
anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40
orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat.
Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan
selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama
dengan yang lain.
Pengurus The
Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk
huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas
Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu
diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania. Seiring dengan habisnya masa
pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa
Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali
dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005. Lelaki
tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The
Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah
menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat.
Organisasi The Jakmania ditata dengan matang.
Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat
sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung. Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu.
Saat tim nasional Indonesia
berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion.
Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah
Kordinator Wilayah (Korwil). Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat
lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya
2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode
2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung
Danang.
2.4 Komunitas-komunitas The Jak Mania
Para supporter Persija Jakarta saat ini sudah menjadi supporter
terbanyak dari supporter club – club sepak bola lainnya di Indonesia. Mereka rela untuk
melakukan hal apa saja demi kesuksesan club yang mereka dukung. Bagi mereka
Persija adalah hidup mereka yang harus di perjuangkan.
Mereka rela mengorbankan waktu,
materi, bahkan nyawa mereka sekalipun demi membela club Persija Jakarta. Bahkan
para suppoerter sepak bola Persija Jakarta membuat slogan untuk mereka yaitu
“PERSIJA SAMPAI MATI” Hal itu membawa pengaruh yang besar bagi club Persija
Jakarta. Bahkan sebelum mereka mendukung tim kesayangan mereka bertanding
mereka berkumpul di suatu tempat seperti yang dilakukan oleh anggota the
jakmania utan kayu . Dan kemudian berangkat bersama-sama menuju tempat
pertandingan.
Para
supporter PERSIJA JAKARTA pada saat mendukung tim kesayangaannya tidak lupa
mengenakan kaos yang seragam yaitu kaos yang dipakai tim klub PERSIJA JAKARTA.
Bahkan atribut yang menyangkut tentang klub supporter PERSIJA JAKARTA pun
selalu mereka bawa pada saat menyaksikan pertandingan di lapangan. Atribut –
atribut itu antara lain berupa syal dan topi.
Pada saat mendukung klub PERSIJA
JAKARTA, the jakmania selalu menyanyikan lagu untuk menyemangati tim yang
mereka dukung hingga pertandingan selesai.
Ada beberapa komunitas The Jakmania.
Diantara ini adalah beberapa komunitas yang dapat kami peroleh antara lain:
1) Jak Angel
Fans yang didominasikan oleh kaum wanita ini selalu mempunyai
inspirasi untuk membuat lagu.
2) Jakventure
Adalah para Jakers yang akan selalu Ada dimana Persija berlaga di
luar kandang. Motto mereka "DIMANA PERSIJA BERLAGA, KAMI SELALU ADA".
3) Jakscooter
Komunitas jakers yang identik dengan vespa/scooter dengan warna
kebanggaan orange . Kerap mengikuti tur tandang ke luar kota dengan menggunakan
vespa/scooter. Never Stop Forever Persija.
4) Jak On Air
Merupakan salah satu kegiatan The Jakmania yang bekerja sama dengan
salah satu Radio swasta yaitu 68 H (sekarang berubah menjadi Radio Utan Kayu)
di FM 89.2 MHz, Acara yang di adakan setiap Jum’at malam pukul 22.05 WIB. Acara ini rutin diadakan tiap seminggu
sekali, Dan mendatangkan pemain-pemain Persija, Manajer, Offisial Team Persija.
5) Jak Online
Informasi Dan Komunikasi sangatlah dibutuhkan dalam membantu
perkembangan sepakbola selain perangkat lainnya pemain. Penonton, wasit, maupun
manajemen klub. Didalam era teknologi seperti sekarang ini, perangkat tersebut
dapat melalui media elektronik maupun non elektronik.
Dengan perkembangan teknologi
elektronik melalui jalur Cyber (Internet) yang belakangan ini telah menjadi
sarana yang paling mudah dalam mengaksesnya dan cepat dalam menyajikan berbagai
informasi serta sebagai bagian dari alat komunikasi dari suatu komunitas.
Kemajuan teknologi ini membantu mempermudah bagi para pengakses cyber yang ingin mengetahui "What, Where, Who, When, Why" dari informasi tersebut.
Kemajuan teknologi ini membantu mempermudah bagi para pengakses cyber yang ingin mengetahui "What, Where, Who, When, Why" dari informasi tersebut.
The Jakmania yang merupakan salah satu suporter modern, penggemar
klub Persija Jakarta, yang telah berdiri hampir 9 tahun, Selain Aremania,
Pasoepati, belum memiliki suatu sarana terpadu untuk menjalin komunikasi serta
berbagi informasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan baik dari Klub
Persija Jakarta maupun dari The Jakmania sendiri. Dengan latar belakang
pentingnya kebutuhan akan informasi tersebut serta dilain sisi untuk
mengenalkan lebih jauh mengenai The Jakmania sebagai salah satu suporter modern
yang ada di Indonesia, maka berkumpul-lah beberapa anggota The Jakmania yang
suka chatting, berdiskusi untuk membuat ide pembuatan sarana informasi dan
komunikasi tersebut melalui pembuatan situs resmi The Jakmania dan Persija
Jakarta.
6) JakKantor Community
Fans Persija dari kalangan pekerja kantoran. Sebelum-nya fans
persija dari kalangan pekerja kantoran kerap sekali berjalan sendiri-sendiri.
Mereka merasa agak kesulitan dalam beberapa hal dengan keadaan tersebut.
Maka dibentuklah komunitas ini sebagai ajang untuk sharing sesama pecinta persija yang sudah bekerja dan membuat suatu cara agar aktifitas mendukung persija tidak mengganggu rutinitas kerja.
Maka dibentuklah komunitas ini sebagai ajang untuk sharing sesama pecinta persija yang sudah bekerja dan membuat suatu cara agar aktifitas mendukung persija tidak mengganggu rutinitas kerja.
2.5 Prestasi The Jak Mania
Walaupun banyak media
telivisi yang memberitakan tentang kerusuhan yang disebabkan oleh supporter
persija. Ternyata THE JAKMANIA pernah meraih penghargaan di sebuah program yang
di selenggarakan oleh PT. LIGA INDONESIA.
Penghargaan itu pun menepis keraguan masyarakat yang berpendapat
buruk tentang mereka. Berikut adalah penghargaan yang pernah diterima oleh THE
JAKMANIA.
- 2003 - Supporter favorit dalam Sepak Bola Award - ANTV
- 2008 - Supporter Terbaik dalam Liga Indonesia
2.6 Data Kerusuhan The
JakMania
Perkembangan
yang ada saat ini memang demikian. Banyak kelompok suporter yang lebih
mengedepankan sikap kedaerahan. Kita mengenal Arema, Bonek, Viking, The Jak,
dan lain-lain. Slogan-slogan yang mereka pakai sangat kental dengan kedaerahan
mereka. Bahkan tak jarang spanduk-spanduk yang mereka bikin sudah mulai ada
nada pelecehan terhadap daerah lain. Inilah yang mungkin bisa jadi salah satu
penyebab timbulnya kerusuhan yang disebabkan oleh supporter. Selain itu
beberapa pekan terakhir kelompok supporter ini juga sering terlibat beberapa
tawuran antar anggotanya, hingga memunculkan beberapa tanda tanya dengan sepak
terjang supporter khususnya The Jakmania.
Kerusuhan bagai tak henti-hentinya mewarnai dunia persepakbolaan
Indonesia kali ini kami membahas tentang supporter persija atau yang biasa
disebut The Jakmania. The jakmania selalu saja membuat kerusuhan diberbagai
tempat setiap kali tim kesayangannya persija sedang bertanding. Pada tahun 2007
lalu pada semifinal Liga Djarum Indonesia yang digelar di Stadion Utama
Gelanggang Olahraga Bung Karno, Senayan, Jakarta kerusuhan berawal saat
pendukung Persipura yang timnya kalah dari PSMS keluar stadion berpapasan
dengan supporter Persija Jakarta, kedua kelompok supporter ini kemudian saling
ejek sehingga saling lempar batu pun tidak terelakkan. Apalagi, tidak semua The
Jakmania ( julukan pendukung Persija ) bisa masuk stadion sehingga situasi
makin memanas. Saat baku lempar batu berlangsung, seorang pendukung persija
tergeletak dengan kepala luka akibat terkena pukulan benda keras. Korban yang
belum diketahui identitasnya meninggal saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit
Angkatan Laut dokter Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Ini adalah
korban meninggal pertama dalam kerusuhan sepakbola Indonesia, terutama yang
digelar di Jakarta.
Kerusuhan supporter cenderung meningkat dan semakin anarkis.
Pemicunya cukup kompleks, mulai dari fanatisme berlebihan kepada klub, soal
wasit, kinerja panitia pertandingan, hingga minimnya sarana ekspresi supporter.
Penyerangan yang dilakukan oleh ratusan pendukung Persija, kamis
pekan lalu tak hanya membuat beberapa kantor di kawasan kolam renang, Senayan,
Jakarta rusak. Aksi anarkis ini juga mengakibatkan aktivitas atlet polo air
yang sedang menjalani latihan terganggu. Menurut salah seorang petugas
sekretariat PB PRSI, saat kejadian, beberapa atlet polo putri sedang melakukan
pemanasan di halaman kolam renang. Melihat ratusan the jackmania datang
menyerbu, mereka pun langsung menyelamatkan diri menuju secretariat PB PRSI.
Seorang petugas sekretariat tersebut menceritakan kronologis kejadian.a,
“setelah mereka masuk, saya langsung mengunci pintu menuju secretariat. Para
atlet selanjutnya diungsikan kedalam kolam renang. Para perusuh tak bisa masuk
karena pintu terbuat dari besi. Para perusuh selanjutnya merusak kantor. Mereka
memecahkan kaca dan juga menjungkir balikkan kursi yang ada, selain
menghancurkan kantor PB PRSI, aksi anarkis The Jakmania juga menjalar ke
beberapa kantor yang berada dikawasan kolam renang, SUGBK, Senayan. Tak ada
korban jiwa akibat kejadian ini, namun total kerugian yang dialami mencapai
puluhan juta rupiah. Perusakkan berawal dari perkelahian sesama The Jakmania
yang ada di kawasan Parkir Timur, Senayan, Jakarta. Kerusuhan lalu merembet ke
kawasan kolam renang setelah seorang pria diamankan disalah satu kantor yang
ada disana. Ratusan The Jakmania pun melakukan sweaping untuk mencari pria
tersebut. Mereka menduga pria yang diamankan itu adalah Viking ( pendukung
Persib ) yang menjadi musuh bebuyutan The Jackmania.
Dengan menggunakan berbagai peralatan, para perusuh lalu melakukan
perusakkan. Diawali dari kantor PB PRSI yang berada didepan pintu masuk,
pengrusakkan kemudian dilanjutkan kekantor PARI Sakti yang bersebelahan
langsung dengan kantor PB PRSI. Para perusuh baru menghentikan aksinya setelah
menemukan pria yang mereka cari. Namun dugaan para The Jakmania ternyata keliru
karena pria tersebut ternyata sesame anggota The Jakmania juga. Dengan kejadian
tersebut The Jakmania akan menggelar jumpa pers untuk menjelaskan kejadian
tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memberi peringatan keras kepada pengurus The
Jakcmania untuk mengawasi tindakkan para anggotanya yang kerap kerusuhan usai
pertandingan. Apalagi, salah satu anggota Jakmania berusia belasan tahun sempat
berbuat anarkis kepada aparat penegak hukum. Sikap anarkis yang dilakukan oleh
salah satu anggota The Jackmania adalah memukul aparat kepolisian.
Tindakkan anarkis The Jakmania tidak cukup sampai disitu pada rabu 5
April 2011 kemaren The Jakmania melakukan aksi anarkis usai pertandingan imbang
tanpa gol oleh tamunya Persiwa ratusan The Jakmania merusak pos polisi
disekitar kawasan Senayan dan menyerang beberapa petugas kepolisian yang tengah
berjaga bakan Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Djoko Dwi yang hendak melerai aksi
tawuran malah dianiaya dan sempat pingsan akibat saat datang ke lokasi ada yang
menghantam kepala belakang Kapolsek tersebut dengan helm hingga langsung
pingsan ditempat. Beberapa The Jakmania tesebut langsung diamankan dan kebanyakkan
masih remaja. Polisi juga menyita beberapa senjata tajam yang ditemukan dalam
bis yang mereka gunakan, selain merusak pos polisi seorang The Jakmania tewas
terlindas karena jatuh dari bis yang ditumpanginya, remaja tersebut terjatuh
karena bergelantungan di pintu dan terdorong oleh rekannya yang lain karena bis
penuh dan sesak.
Musuh bebuyutan The Jakmania adalah Viking berawal dari salah paham
perseturuan antara Viking dan jakmania. Sudah menjadi legenda di persepakbolaan
tanah air. Kedua supporter ini memang tak pernah akur, yel-yel ejekan bagi
masing-masing kelompok supporter ini pun senatiasa membahana dikandang
masing-masing tim kesayangan. Hal ini terjadi walaupun PERSIB tidak berhadapan
dengan Persija, bahkan sebaliknya ini tentu mewakili betapa tidak harmonisnya
kedua supporter besar di tanah air ini. Kejadian-kejadian yang mencoreng dunia
persepakbolaan tanah air ini pun kerap terjadi antara supporter tersebut, baik
di tatar sunda maupun ibu kota .
Perseturuan antara Viking dan jakmania berawal dari kesalah pahaman
yang terjadi di Liga Indonesia VIII/2002 silam. Tepatnya tanggal 3 Maret 2002,
saat 2 bus jakmania yang meminta masuk di tribun timur stadion Siliwangi, tak
bsa dipenuhi. Wajar saja lantaran tribun timur sudah menjadi “markas” Viking
saat memacu semangat Serdadu PERSIB. Lantaran tidak kebagian tiket oknum
jakmania dan oknum bobotoh ( belum tentu Viking ) terlibat saling sambit
sehingga memaksa petugas keamanan turun tangan dan menggiring Jakmania
meninggalkan Bandung.
Laga yang berakhir 1-1 itu tidak bisa dinikmati jakmania, situasi
semakin memanas kala perseturuan
keduanya meledak dalam tragedi “kuis siapa berani di indosiar “. Baku hantam
tak bisa lagi dihindari, bahkan 14 anggota Viking yang berhasil menjuarai kuis
dan mendapatkan hadiah Rp. 10 juta, cedera akibat mobil yang membawanya
dihadang jakmania digerbang tol tomang, sejak saat itu seakan dendam telah
mendarah daging dikedua kubu tersebut.
Masih ditahun yang sama diputaran kedua 9 Mei 2002, walau tidak
melakukan tindakan anarkis, jakmania dengan tegas menolak kedatangan Viking,
namun mau menerima bobotoh. Bahkan distadion Lebak Bulus di pampang spanduk,”PERSIB Ok,Viking No”
kekalahan PERSIB 0-2 hanya disaksikan oleh segelintir Bobotoh tanpa atribut.
Pertemuan kedua tim di Liga Indonesia IX/2003-2004, juga diselimuti rasa
ketakutan dari para pemain. Sebagai bukti, 16 Februari sebelum laga dimulai
sekelompok Oknum Bobotoh mendatangi Hotel Naripan tempat Persija menginap.
Walaupun tidak ada korban namun para pemain Persija mendapat pengawalan ketat
dari aparat, mulai dari awal sampai usai pertandingan.
Pemain Persija dikawal agkut dengan panser ( dengan skor 1-2 untuk
Persija ) dalam putaran kedua 28 Januari 2004 giliran pemain PERSIB di terror
oleh jakmania sehingga para pemain PERSIB tidak bisa bermain secara maksimal
3-0 untuk Persija Liga Indonesia X, di stadion Siliwangi 12 Mei ( 0-0 ).
Putaran kedua 29 September PERSIB kalah 0-1 distadion Lebak Bulus, dengan
ditaburi aksi sweeping jakmania terhadap penonton tanpa atribut di tribun VIP.
Hasilnya salah seorang Bobotoh memakai kostum Viking tertangkap, beruntung
Serdadu Viking bisa lolos dan mengamankan diri, bahkan kini diketahui menetap
di Palembang. Kejadian di Liga Indonesia Xbaik Viking I/2005 semakin parah.
Baik viking maupun jakmania. Pada 22 Mei di stadion Siliwangi sehari sebelum
partai di gelar, oknum bobotoh melakukan intimidasi terhadap Ismed Sofyan. Skor
( 1-1 ) aksi anarkis jakmania 4 September di Lebak Bulus yakni melakukan
pengejaran terhadap pemain PERSIB dan memaksa PERSIB kalah ”walk out”,
sekaligus gagal kedelapan besar. Liga Indonesia XII/2006 jakmania dilarang
menonton tim kesayangannya karena sanksi ditahun sebelumnya. Walaupun begitu
Aparat tetap siaga pada pertemuan kedua, 20 Mei Persija main di stadion Siliwangi.
Namun aksi mogok sempat dilakukan 30 menit karena penonton viking / bobotoh
memenuhi sudut stadion Siliwangi sampai ke nstel ban lapangan ( skor 1-1 ), dan
Persija pulang menggunakan panser. Di Liga Indonesia XIII/2007 stadion Lebak
Bulus bersih dari viking / bobotoh dan sebaliknya stadion Siliwangi bersih dari
jakmania.
2.7 Kebenaran Dibalik berita
Informasi yang
berkembang dimasyarakat tentang rumor-rumor kerusuhan yang disebabkan oleh para
supporter bola tidak semuanya benar.Berita–berita seperti itu hanya seperti
bumbu-bumbu yang ditambahkan seniman wartawan untuk menambah segarnya
berita.Apakah kita lupa tentang historia penduduk Indonesia ketika team Garuda
Indonesia bertanding ditingkat asia.Padahal mereka adalah supporter yang sering
diberitakan sebagai musuh bebuyutan seperti The Jakmania,Viking,Bonek,atau
Arema.Tapi tidak terlihat sikap permusuhan diantara mereka ketika mendukung
team Garuda Indonesia berlaga.Hal seperti itulah yang tidak pernah dipikirkan oleh awak media
ketika membuat sebuah berita.
Tidak bisa dipungkiri prestasi-prestasi team sepakbola dipengaruhi
juga oleh dukungan para supporternya.Bahkan harga tiket yang jauh diatas
penghasilan merekapun dengan ikhlas hati dibeli.untuk siapa semua itu?pastinya
untuk membela team kebanggaan mereka.Tak pernah terbersit sedikitpun dihati
para supporter untuk melakukan kegiatan anarki.Atau ketika mereka harus
berjalan kaki untuk mendukung team kesayangan mereka bertanding.Seperti
anak-anak The Jakmania yang harus berbagi makanan ketika menempuh perjalanan ke
malang untuk bertanding disana.
Satu contoh untuk
The Jakmania,dirumah mereka sendiri mana mungkin mereka berniat untuk merusak
lingkungan mereka.Kegiatan anarki itu lebih banyak dilakukan oleh oknum-oknum
yang ingin merusak citra the Jakmania.Kalau memang mereka berbuat
rusuh,biasanya oleh korwil(Koordinator wilayah) mereka akan dikeluarkan dari
keanggotaan The Jakmania atau mungkin mendapatkan denda sebagai konsekuensi
tindakan anarkinya.Karena untuk menjadi anggota itu tidak mudah.Ada beberapa
prosedur yang harus mereka jalani sebelum mendapatkan kartu anggota yang
menyatakan mereka anggota The Jakmania secara resmi.
Pernahkah ada
berita yang menyatakan The Jakmania dimalang,atau indramayu?Fenomena ini tidak
pernah terpikirkan oleh kita semua.The Jakmania yang identik sebagai anak
Jakarta,ternyata terdapat juga di malang atau juga di indramayu.Kenyataan ini
harusnya bisa menghapus beberapa pendapat yang menyatakan bahwa antar supporter
pasti terjadi kerusuhan.Bukti ini telah menyatakan bahwa persatuan dan kesatuan
telah terjalin disini.diantara para The Jakmania.
.
Ketika seorang anak
arema menjajakan daganganya dengan santai tanpa takut di sakiti oleh anak-anak
The Jakmania harusnya bisa menjadikan bukti bahwa kegiatan anarki tidak pernah
dilakukan oleh sopporter bola sejati.Hal ini tidak pernah diangkat media
informasi karena menurut mereka berita ini sangat tidak menarik.
Sebenarnya masih banyak bukti-bukti yang menunjukkan rasa persatuan
dan kesatuan diantara para supporter bola seperti The jakmania dengan Arema
seperti ketika bertanding dimalang kemarin.
Seperti yang dikemukan oleh korwil(coordinator wilayah) The
Jakmania,biasanya mereka yang terlibat masalah atau berbuat kerusuhan itu bukan
anggota resmi dari The Jakmania.Banyak diantara mereka adalah preman-preman
pasar ataupun anak-anak jalanan yang pada dasarnya menyukai tindakan
anarki.Mereka juga sering mengambil kesempatan dengan menjarah dagangan dan
juga merusak fasilitas umum.Hanya dengan bermodalkan kaos berlogo jempol dan
telunjuk berwarna orange,mereka berbuat anarki menggunakan nama The Jakmania.Di
tambah dengan informasi atau berita yang beredar di masyarakat,semakin membuat
citra persija dan juga The Jakmania menjadi buruk.Padahal dalam kenyataannya,pengurus
dari tiap wilayah telah bekerja keras guna menertibkan anggotanya.
Banyak kegiatan-kegiatan social yang dilakukan oeh anak-anak The
Jakmania yang tidak diberitakan media informasi.Seperti pengajian
mauled,pengumpulan dana untuk membantu bencana di jogja,dan juga setiap malam
rabu diadakan bimbingan dari korwilHal ini dikarenakan mereka lebih suka
menjual informasi yang buruk tengtang anak-anak The Jakmania.Berita Buruk
adalah berita terbagus yang patut dicetak.mungkin prinsip itu yang mereka
gunakan.Padahal oknum-oknum yang melakukan kerusuhan itu beum tentu anak-anak
The Jakmania,kemungkinana besar adalah Jali-Jali(Jack Liar-Jack Liar).Jali-Jali
adalah panggilan untuk oknum oknum The JakMania yang bukan anggota resmi.Kadang
ada juga para provokator yang menyusup diantara The Jakmania untuk menghasut
dan berbuat anarki.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tidak semua kerusuhan yang
melibatkan supporter itu adalah ulah dari supporter.Kadang kala hanya sejumlah
oknum saja yang membuat citra suatu organisasi menjadi rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar