Perkembangan kejahatan di indonesia...
Asep bingung bukan kepalang. Ketika bosnya memanggil agar mobil dibawa
ke depan sebuah mal, karena belanjanya sudah selesai, pria yang telah 5
tahun menjadi sopir pribadi itu tidak bisa menemukan Toyota Harrier-nya.
Padahal selama menunggu hampir 3 jam, ia bersama sopir lainnya berada
di ruang tunggu menonton TV yang lokasinya tidak jauh dari mobil yang
biasa disopirinya.
MOBIL SETIPE
Bersama majikannya,
Asep pun melapor kepada bagian penerangan salah satu mal paling
mentereng di Jakarta Timur itu. Namun pihak mal pun tidak bisa berbuat
banyak, karena merasa telah melakukan tugas dengan benar. Akhirnya,
mereka pun ke kantor polisi untuk melaporkan tentang kehilangan mobil di
dalam areal parkir mal tersebut.
Rupanya ini salah satu modus
baru pencurian kendaaran bermotor. Pencuri yang mungkin bersama
komplotannya ikutan masuk dalam sebuah mal. Dengan mencari posisi yang
dirasa jauh dari keramaian dan intaian kamera CCTV, pelaku beraksi
dengan modus mengganti pelat nomor yang diincar dengan nomor polisi
mobil pelaku.
Selanjutnya, pelaku membawa keluar mobil dimaksud
melalui gardu pembayaran. Terang saja aman-aman saja dan tidak
mencurigakan karena pencuri memakai nomor polisi dan kartu parkir punya
miliknya.
Kejadian serupa terjadi belum lama ini, tepatnya di
areal parkir mobil bandara Soekarno-Hatta, Cengkarang. Ironisnya,
pemilik yang kehilangan mobil itu, masih memegang karcis parkir
mobilnya.
Trik yang dilakoni kawanan komplotan ini tergolong
lihai. Juga menggunakan modus menukar pelat Nomor Polisi (Nopol). Mobil
yang diincar, dan setelah berhasil membobol sistem keamanan kendaraan
yang dicuri, kawanan ini pun dengan santai melarikan mobil curian keluar
parkiran.
Memperbesar tingkat keberhasilan dalam mencuri
mobil, kawanan ini pun melakukan modus baru. Yaitu menyewa mobil dengan
merek dan tipe yang sama dengan mobil incaran di lokasi parkir yang
sudah dijadikan target operasi.
Setelah itu pelaku membuat
pelat nopol palsu, yang disamakan dengan STNK mobil sewaan dengan tipe
dan merek yang sama. Setelah masuk parkiran, mereka langsung mencari
kendaraan yang jenisnya sama dengan STNK mobil rental mereka.
Begitu menemukan mobil dimaksud, mereka mencopot pelat nopol. Kemudian
menukarnya dengan pelat nopol yang telah mereka buat sebelumnya.
Alhasil, petugas jaga di loket keluar tidak curiga, lantaran kawanan ini
memiliki karcis parkir yang nomornya cocok dengan kendaraan yang mereka
curi. Sementara mobil yang mereka pinjam dari perusahaan rental
ditinggalkan begitu saja di parkiran. Hitung-hitung kehilangan uang
ratusan ribu rupiah, demi bisa mendapatkan mobil incaran.
Kompol Sutimin, Kasatlantas Polresto Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng
mengakui ada 2 kejadian pencurian dengan motif mengganti nomor polisi
kendaraan. “Sudah ditangani, satu Toyota Avanza dan Suzuki APV. Satu
mobil tidak bisa keluar dan kami tahan sebagai barang bukti. itu sengaja
ditinggal karena mobil sewaan,” ujar Sutimin.
Modus itu
termasuk baru sehingga Polresta khusus Bandara Soetta melakukan
antisipasi dengan meninggikan pembatas yang semula bisa dipakai lewat
mobil sekarang tidak bisa lagi. “Untuk pencegahan tidak terulang lagi,
kami bekerja sama dengan pihak pengelola parkir Bandara melakukan
pengecekan surat-surat lebih intensif,” tambah Sutimin.
(mobil.otomotifnet.com)
from:group smadav
Tidak ada komentar:
Posting Komentar